Sunday, June 30, 2013

" MOJOK DIWARUNG POJOK "

Kemacetan dimana mana menjadi salah satu "ikon" Ibukota, gue Tirya dan Dr Is, terjebak macet, bagi Senor Armando ke "Senci" no problemo(soalnya kantornya deket cuma selemparan tokai, ops batu coy) kalau BWS doi tidak mengalami kemacetan karena doi gawenya disitu bro, cuma hari itu BWS kelihatan lesu, tetapi tetap bergairah(old soldier still healthy), setelah kelima "Pandawa" ketemu di melting point lt 5, kami sepakat 'tuk meluncur kebawah menuju WARUNG POJOK yang letaknya 'gak di pojok dan jelas tidak jorok so pasti tidak juga bobrok di Warjok(maaf bukan warung si joko tetapi warung pojok) KITA berlima tidak ingin memojokkan siapapun juga, tetapi cuma makan sambil menggali(maaf jangan dibayangkan menggali seperti kuli "sindang") tetapi pikiran, ide2 guna bisa ikut mengisi kemerdekaan republik ini, yang sampai saat ini belum terisi walau cuma sebatas minimal guna bisa memutar roda pembangun, karena banyaknya lubang2 serapan korupsi dan sistem birokrasi yang menghalangi; optimisme jelas terlihat di wajah kami yang lumayan "oke", tanpa tahapan umpan tekak alias appetizer KITA langsung melompat ke menu utama alias Main Course, mulai dari nasi rames pilihan DR Is,yang hari itu terlihat seperti salah satu pimpinan partai peserta pemilu yg ogah banget sama jaipongan sehingga menuai protes dari para jaiponganer(sebutan bagi penggemar jaipongan), kemudian tongseng(diadaptasi dari makanan prancis "tounc sain't" maaf kalau salah) pesenan Senor Armando(beliau yg punya hajat karena pada bulan ini ULTAH/24 februari, makanya namanya FEBY Armando itu "Asli uRang MinANgkabau dan asli InDOnesia" maaf ini cuma bisa2nya gw doank) kemudian secara berbarengan datang sop buntut tanpa emping buat TIRYA yang hari itu terlihat seperti "Kesatria" pembela negara(latihannya di lereng g Tidar bareng2 Koppasus dari kompi catering) mengenakan jas casual warna hitam dengan topi pet, sedang guwe tetap bo!!! celana jeans belel n agak sobek dipadu padankan dengan batik yang udah fade out(soalnya ini hari jumat hari batik nasional bagi pegawai negeri) masih trendy kata Tirya kaya "Sutradara" ( bukan gw yg ngomong lho, kalau gw nanti dibilang "Narsis") padahal sekarang gw jadi menejer sebuah youth hostel milik Pemda di jakarta selatan, last but not least datang soto mie bandung(apapun yg dilabeli bandung kayanya ciamik, spt cewe bandung yang badung, sebetulnya tuk "soto mie" jagonya teuh dari Bogor kaya yg di lautze juga di under tree di kampung bali) pesanan BWS yang agak segar setelah ditransfer energy oleh Senor Armando, yang sampai saat ini masih menjaga kebugaran tubuhnya dengan tetap berlatih kungfu dan terus maintance "six sence" yg dimilikinya, dengan kemeja batik dan rambut di hitamkan dengan heinna by artis bolywood mantunya Amitabacham(gw lupa namanya), berbagai ide, cerita jadul, dari politik, ekonomi, peristiwa dalam dan luar negeri juga masalah keluarga masing2 berseliweran diantara KITA ber lima, sampai berganti dengan hidangan penutup alias dessert buah campur or mix fruit yg cuma star friut alias belimbing, semangka dll, terus serabi hangat, tambahan teh hangat tak ketinggalan juga wedang ronde, warung yang hiasannya didominasi oleh iklan jaman baheula cukup cozy, cuma itu agak lama menghidangkannya sampai2 serabi hangat orderan Senor Armando tak kunjung tiba sampai kartu kredit senor dikembalikan after digesek, pertemuan itu sendiri menghasilkan kongklusi bahwa KITA anak bangsa terus berusaha 'tuk mengisi kemerdekaan, menjaga integritas bangsa, waspada terhadap interfensi budaya luar yang coba mengkikis identitas negeri ini, dan terutama sekali kami sepakat untuk terus bercermin diri mengintropeksi hati agar tidak terjebak dalam pusaran Korupsi serta beruapa terus memelihara silatuhrami diantara para alumni yang nota bene kawan sendiri, menjelang jam 22.00 kami berpisah DR Is dan Tirya menuju lahan parkir, Aku, BWS dan Feby menuju loby, Senor sendiri menunggu sang Supir, BWS dan gw menyeberangi Senci tuk pulang kerumah(gw terpaksa naik ojek ke bulungan karena tidak dapat taxi, baru dari bulungan by taxi ke rumah sendiri). Malam itu walau dalam keadaan letih aku tertidus pulas dan bermimpi alangkah indah kalau KITA bisa memelihara SILATURACHIM bukankah " A FRIEND IN NEED IS A FRIEND INDEED dan Friendship Never End dan memelihara pertemanan itu adalah ibadah, setelah terbangun keesokan harinya aku berharap agar waktu terpacu cepat agar KITA bukan saja ber lima tetapi SEMUA dapat bertemu melepas rindu, masa lalu adalah "batu pijakan" 'tuk melangkah ke Dunia yang penuh dinamika semoga setiap langkah KITA mendapat ridhaNYA ZULFAN(paling suka mojok & melamun jorok) 22022009.

No comments: