Saturday, January 11, 2014

Ustadz Ku supir taxi Ku

Seminggu sebelum natal, gue, my bokin, dan my little angel alias Beebee cucu gue, sore jelang magrib, usai pemotretan di kantor Imigrasi Selatan bermaksud ke Citos untuk makan malam dengan menumpang taxi, kadang-kadang gue yang duduk didepan rasanya kurang enak, kalau 'gak ngajak ngobrol Sang Pengemudi (padahal kalau dibus malam selain dilarang mengeluarkan anggota tubuh juga dilarang bicara dengan supir), dari kartu pengemudi yang terpampang didepan gue, gue tahu namanya Pak Syamsuri, dipertengahan jalan diantara tempat duduk gue dan doi ada buku-buku tentang Jesus yang diberikan oleh penumpang sebelum gue, mereka para penyebar agama kristen, dan pak Syamsuri menyilakan gue untuk membaca tetapi tidak gue lakukan, selanjutnya  yang gue mulai menanyakan hal yang biasa gue lakukan saat memulai pembicaraan, " pak asalnya dari mana ? ", ia menjawab, " kalau saya dari Jawa Tengah " , terus gue balas lagi, " Sama dunk dengan istri dan cucu saya. " sambil menyebut asal istri gue dan cucu gue, dan terus gue sambung lagi kalau gue itu, " kakek dan nenek dari Ayah, dari Pakistan dan dari India, sedangkan Enyak gue bapaknya dari Arab/Hadromi/Yaman, India itu menurut masih belum maju, gue bilang bukan 'gak maju tetapi kesimbangan antara jumlah penduduk dan kemajuan yang dicapai memang belum balance, tetapi mereka tergolong negara yang maju dalam hal industri baik ringan maupun berat, bahkan India dan Pakistan memiliki  nuklir, ditengah kemacetan pembicaraan makin meluas, beliau naik haji 2002 gue sendiri setahun kemudian, 2003, rambatan pembicaraan sampai kemasalah-masalah Syiah, Ahmadiah juga masalah-masalah bid'ah-bidah dalam acara agama di TV mungkin KPI tidak punya anggota yang bisa menelaah masalah itu sehingga luput  bagi yang awam, pak Syamsuri bukan asal ngomong sesuatu yang berkaitan dengan pembicaraannya khususnya masalah Fiqih disampaikan sekalian dengan dalil-dalil dan tentunya ayat-ayat Al-Qur'an yang berkaitan dengan hal tersebut, ternyata bukan kali pertama gue naik taxinya, gue entah kapan pernah naik taxinya waktu itu, Kita juga bicara masalah keagamaan, sayang Citos udah diujung mata, maka gue yang sedang sinau dengan Sang Ustadz yang juga Supir taxi, harus mengakhiri, cuma ada kesan yang tertanam didalam diri gue, untuk terus meningkatkan kualitas ibadah, dan mencari Guru untuk mendalami Agama, biar ada bekal akhirat yang gue bawa nanti, biar gue juga bisa menjadi Imam yang baik bagi keluarga, sukron Ustadz Syamsuri !

No comments: